Apa Saja Prinsip Arsitektur Hijau?

17 Apr 2024

Apa Saja Prinsip Arsitektur Hijau?

Share:

Bayangkan jika Anda memiliki rumah yang tidak hanya estetis tapi juga memiliki nuansa alam yang kental. Rasanya tentu sangat menenangkan. Tapi apa mungkin ini bisa terjadi? Dengan arsitektur hijau, jawabannya sangat mungkin.

 

Apa itu Arsitektur Hijau?

 

Arsitektur hijau yang juga dikenal sebagai green architecture, merupakan sebuah pendekatan dalam bidang arsitektur yang menitikberatkan pada keberlanjutan lingkungan. Konsep ini mencakup berbagai aspek untuk meminimalisir dampak negatif terhadap lingkungan, seperti penggunaan sumber daya alam yang lebih efisien, manajemen energi yang lebih baik, penggunaan air yang bijaksana, serta pemilihan material yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang.

 

Pentingnya arsitektur hijau tidak hanya terletak pada upaya untuk mempertahankan lingkungan, tetapi juga pada penekanan terhadap pembangunan yang dapat berlangsung dalam jangka panjang tanpa merusak ekosistem. Konsep ini sejalan dengan konsep pembangunan berkelanjutan atau sustainable development yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa merugikan generasi masa depan dalam memenuhi kebutuhannya.

 

Prinsip Arsitektur Hijau

 

COLORBOND® Atap Baja Ringan Q Big.jpgQBig BSD menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan dari COLORBOND®.

 

Untuk memenuhi tujuannya dalam mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, arsitektur hijau terikat pada nilai-nilai yang bermuara pada keberlanjutan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa prinsip yang menjadi landasan arsitektur hijau dalam inovasi kota:

 

1. Hemat Energi

 

Salah satu ciri khas arsitektur hijau adalah upaya untuk mengurangi konsumsi energi. Hal ini dicapai dengan merancang bangunan agar dapat beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, daripada mengubah lingkungan tersebut.

 

Pemanfaatan sumber energi alami seperti sinar matahari untuk penerangan dan pemanasan dioptimalkan untuk mengurangi ketergantungan pada listrik dan pemanas buatan. Dengan memaksimalkan pencahayaan alami dan sirkulasi udara, penggunaan peralatan pendingin seperti AC juga dapat ditekan.

 

2. Bekerja dengan Iklim

 

Arsitektur hijau berusaha untuk berkolaborasi dengan iklim dan kondisi alam sekitarnya. Ini berarti bangunan harus dirancang dengan memperhitungkan arah matahari, pola angin, dan vegetasi sekitar untuk menciptakan lingkungan yang nyaman bagi penghuninya. Penggunaan teknologi seperti pompa air, ventilasi silang, dan integrasi taman hijau dan air menjadi bagian integral dari strategi ini.

 

3. Memperhatikan Lokasi

 

arsitektur hijau konsep arsitektur hijau.jpgIndonesia Convention Exhibition BSD City menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan dari COLORBOND®.

 

Prinsip ini menekankan pentingnya memperhatikan interaksi antara bangunan dan lingkungannya. Arsitektur hijau mempertimbangkan konstruksi, bentuk, dan pengoperasian bangunan dengan meminimalkan dampak negatifnya terhadap lingkungan sekitar. Hal ini bisa dilakukan dengan merancang bangunan sesuai dengan kontur lahan yang ada dan mempertimbangkan pembangunan vertikal untuk mengoptimalkan ruang.

 

4. Memperhatikan Pengguna

 

Arsitektur hijau tidak hanya memperhatikan lingkungan alam tetapi juga penghuni bangunan. Dengan memperhatikan kebutuhan dan kenyamanan penghuni, desain arsitektur dirancang untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan nyaman untuk ditinggali. Ini dilakukan dengan melibatkan pemilihan material yang aman dan nyaman, serta perencanaan ruang yang ergonomis.

 

5. Mengurangi dan Mendaur Ulang Material

 

Dalam arsitektur hijau, penting untuk mengoptimalkan penggunaan material dengan mempertimbangkan daur ulang dan penggunaan kembali. Dengan merancang bangunan untuk menggunakan material yang mudah didaur ulang, jumlah limbah konstruksi dapat dikurangi. Selain manfaat lingkungan, penggunaan material daur ulang juga meningkatkan nilai estetika bangunan.

 

6. Teknologi yang Tepat

 

Arsitektur hijau memanfaatkan teknologi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan untuk memenuhi kebutuhan penghuni bangunan. Dengan memilih teknologi yang efisien secara energi dan menggunakan bahan yang dapat didaur ulang, bangunan jadi lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.

 

Bagaimana Colorbond Menciptakan Bangunan Hijau di Indonesia

 

Dalam pencarian bahan yang tidak hanya inovatif tetapi juga ramah lingkungan, baja lapis warna COLORBOND® tampil sebagai pilihan yang tak terbantahkan.

 

arsitektur hijau menurut para ahli bangunan.jpegKafe Titik Tentram di Bantul, Yogyakarta menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan dari COLORBOND®.

 

COLORBOND® Matt, inovasi terbaru dalam bentuk baja lapis cat warna dengan matte finish, telah membuka peluang baru dalam mendukung konsep bangunan hijau di Indonesia. Bagaimana teknologi ini berkontribusi dalam memajukan konsep bangunan ramah lingkungan?

 

1. Mendukung Keberlanjutan dan Efisiensi Energi

 

Teknologi Clean Technology pada COLORBOND® Matt mampu mencegah debu menempel secara permanen, menjaga tampilan baja, dan meminimalisir perawatan. Masa pakainya juga panjang, yakni mencapai lebih dari 30 tahun. Untuk jangka panjang, ini memastikan efisiensi energi secara signifikan.

 

2. Mengurangi Penyerapan Panas dengan Efisien

 

Di Indonesia, dengan iklim tropis dan musim panas yang panjang, penyerapan panas menjadi perhatian utama. COLORBOND® Matt dengan Thermatech® dapat mengurangi penyerapan panas pada bangunan  sehingga membantu mengurangi konsumsi energi di dalam ruangan.

 

3. Ramah Lingkungan

 

Material baja COLORBOND® Matt ringan, kuat, dan dapat didaur ulang 100%. Penggunaannya untuk atap dan dinding juga dapat mengurangi ketergantungan pada kayu dan bahan alam lainnya. Ini bisa mengurangi penggunaan energi, biaya, dan waktu untuk pengolahan material.

 

arsitektur hijau.jpegKafe Titik Tentram di Bantul, Yogyakarta menggunakan material bangunan yang ramah lingkungan dari COLORBOND®.

 

Dengan tampilan elegan, daya tahan tinggi, efisiensi energi, dan dampak lingkungan yang rendah, COLORBOND® Matt jadi pilihan cerdas untuk mendukung pembangunan bangunan hijau di Indonesia. Dengan memilih COLORBOND® Matt, Anda pun bisa turut berkontribusi dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

 

Untuk inspirasi-inspirasi proyek COLORBOND® lainnya, kunjungi DI SINI!

 

***

Jika Anda merupakan seorang arsitek yang telah merancang bangunan dengan menggunakan material dari BlueScope, Anda bisa mengikuti Steel Architecture Award 2024. Proses pengiriman karya atau open submission ini akan berlangsung hingga 30 Juni 2024.

 

Hingga bulan Juni 2024, akan terus dilakukan peluncuran ke berbagai kota di Indonesia untuk memperkenalkan dan mengajak para arsitek untuk berpartisipasi. Pada bulan Oktober, akan dipilih karya-karya terbaik yang akan masuk ke dalam penghargaan tingkat nasional. Para pemenang di tingkat nasional kemudian akan bersaing di ajang ASEAN Steel Architecture Award 2024.

 

Ada lima kategori yang bisa diikuti dalam penghargaan ini, yaitu:

 

  1. Industrial Non-Commerce
  2. Commerce
  3. Residential
  4. Infrastructure
  5. Lasting Beauty (untuk bangunan yang dibangun sebelum tahun 2019)

 

Ada beberapa alasan mengapa para arsitek sebaiknya bergabung dalam penghargaan ini, antara lain:

 

  • Networking: Kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan arsitek-arsitek lain serta pihak-pihak terkait di industri.
  • Recognition: Pengakuan atas karya dan kemampuan dalam merancang bangunan.
  • Elevate Career: Meningkatkan karier dengan menambah portofolio prestasi.
  • Kontinuitas: Penghargaan ini telah diadakan sebelumnya pada tahun 2017 dan 2019, namun sempat terhenti karena pandemi.

 

Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi situs resmi penghargaan ini di sini!