17 Apr 2024
Mengenal Ciri-ciri Arsitektur Vernakular
Mengenal Ciri-ciri Arsitektur Vernakular
Share:
Keunikan arsitektur vernakular tidak hanya tercermin dari tampilan visualnya, tetapi juga dari filosofi dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Arsitektur vernakular menggambarkan bagaimana manusia beradaptasi dengan lingkungannya dengan memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia di sekitarnya.
Apa itu Arsitektur Vernakular?
Istilah "vernakular" berasal dari Bahasa Latin, vernaculus yang berarti lokal, domestik, atau asli pribumi. Jika merujuk pada terjemahan kata tersebut, arsitektur vernakular dapat diartikan sebagai gaya bangunan yang dibuat oleh penduduk asli suatu daerah, dengan memanfaatkan teknik dan bahan bangunan yang tersedia di lingkungan sekitarnya.
Berbeda dengan arsitektur kontemporer yang biasanya melibatkan arsitek, bangunan-bangunan arsitektur vernakular dirancang tanpa campur tangan profesional. Hal ini membuat gaya arsitektur ini begitu unik dan otentik. Hal tersebut tidak terlepas dari perkembangan arsitektur vernakular yang berbasis pada pengalaman dan kearifan lokal tanpa terpengaruh oleh gaya atau tren arsitektur global.
Ciri-Ciri Arsitektur Vernakular
Gaya arsitektur vernakular tidak hanya memperlihatkan keindahan visual, tetapi juga menggambarkan identitas dan kehidupan masyarakat di dalamnya. Berikut beberapa ciri khas yang bisa dikenali dari arsitektur vernakular:
1. Pengaruh Iklim Lokal dalam Desain
Bangunan vernakular sering kali dirancang dengan memperhatikan kondisi iklim lokal. Contohnya, di daerah dengan iklim dingin, rumah-rumah mungkin menggunakan bahan-bahan yang memberikan isolasi termal yang baik, seperti jerami atau kayu untuk menjaga kehangatan di dalam bangunan. Ini menunjukkan bahwa arsitektur vernakular bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang fungsionalitas yang sesuai dengan kebutuhan lingkungan setempat.
2. Mengandung Nilai dan Budaya Lokal
Bandara Internasional Sultan Thaha Jambi menggunakan COLORBOND®.
Setiap bangunan vernakular mencerminkan nilai-nilai dan budaya lokal yang kuat. Desain dan dekorasi sering kali menggambarkan cerita-cerita atau simbol-simbol yang penting dalam masyarakat setempat.
3. Efisiensi Biaya dan Sumber Daya
Karena menggunakan bahan bangunan lokal dan proses konstruksi tradisional, arsitektur vernakular sering kali lebih ekonomis dalam hal biaya dan sumber daya. Penggunaan bahan-bahan alami dan tenaga kerja lokal membantu mengurangi biaya produksi, sementara kesederhanaan desain mengurangi kebutuhan akan perawatan dan perbaikan jangka panjang.
Elemen-Elemen Pada Arsitektur Vernakular
Arsitektur vernakular bukan hanya sekedar struktur fisik yang berdiri tegak di suatu lokasi. Ini adalah hasil dari keseimbangan harmonis antara budaya, teknik, dan lingkungan. Dalam menjelajahi keunikan arsitektur vernakular, penting untuk memahami unsur-unsur yang membentuk keindahannya. Berikut penjelasan mengenai dua unsur utama yang melekat dalam arsitektur vernakular:
1. Unsur Bentuk dalam Ranah Fisik
The Condensery, Somerset Regional Art Gallery menggunakan COLORBOND®. Didesain oleh PHAB Architects (Brant Harris & Ashley Paine).
Salah satu contoh penerapan arsitektur vernakular.
Unsur bentuk dalam arsitektur vernakular adalah media yang memungkinkan arsitek untuk menyampaikan pesan mereka melalui struktur fisik. Dalam konteks arsitektur vernakular, unsur bentuk ini sangat dipengaruhi oleh kearifan lokal dan kebutuhan masyarakat setempat.
Peran unsur bentuk sangatlah luas. Ini bisa mencakup fungsi praktis bangunan, simbol-simbol budaya, kondisi geografis, hingga penerapan teknologi yang tersedia. Untuk memahami unsur bentuk, Anda dapat melihat melalui berbagai aspek seperti wujud bangunan, tekstur material yang digunakan, serta proporsi dan penataan ruang.
The Condensery, Somerset Regional Art Gallery menggunakan COLORBOND®. Didesain oleh PHAB Architects (Brant Harris & Ashley Paine).
Salah satu contoh penerapan arsitektur vernakular.
2. Unsur Makna dalam Ranah Abstrak
Unsur makna dalam arsitektur vernakular dapat diungkapkan melalui berbagai cara, baik melalui bahasa verbal maupun lambang-lambang visual. Makna ini adalah alat yang memungkinkan Anda untuk memahami dan menginterpretasikan nilai-nilai dan simbol-simbol yang terkandung dalam bangunan.
Arsitektur Vernakular dan COLORBOND® dalam Bandara Jambi
Bandara Internasional Sultan Thaha Jambi menggunakan COLORBOND®.
Bandara Internasional Sultan Thaha di Jambi adalah perpaduan sempurna antara desain modern dan kearifan lokal. Salah satu ciri khasnya yang menonjol adalah desain atapnya yang mengagumkan dengan beberapa lapisan yang menciptakan harmoni visual yang menakjubkan.
Baja COLORBOND® digunakan secara cerdas untuk membentuk desain atap yang estetis. Desain atap yang memukau dengan beberapa lapisan menciptakan harmoni visual yang menarik. Desain seperti ini membuat Bandara Jambi lebih dari sekadar tempat transit, namun juga sebagai sebuah galeri seni arsitektur.
Penggunaan baja COLORBOND® bukan hanya tentang daya tahan yang tinggi, tetapi juga tentang fleksibilitas dalam desain. Namun, yang lebih mengagumkan adalah bagaimana bandara ini berhasil mengintegrasikan desain modern dengan sentuhan-sentuhan lokal. Dari hiasan dinding hingga karya seni yang dipajang, setiap detail di Bandara Internasional Sultan Thaha mencerminkan kearifan dan keindahan budaya Jambi.
COLORBOND® menawarkan lebih dari sekedar keindahan visual. Baja lapis warna ini memberikan dimensi baru pada setiap proyek, menciptakan keseimbangan harmonis antara estetika dan kekuatan.
COLORBOND® memiliki beragam warna eksotis, yang terbagi menjadi dua jenis, yaitu Standard dan Matte Finish.
COLORBOND® memberikan solusi sempurna dengan daya tahan yang luar biasa terhadap cuaca ekstrem, korosi, dan perubahan suhu. Kebebasan berekspresi dan ketahanan luar biasa yang ditawarkan material ini membuat setiap proyek dihiasi dengan kebanggaan dan rasa pencapaian yang tak terbandingkan.
***
Jika Anda merupakan seorang arsitek yang telah merancang bangunan dengan menggunakan material dari BlueScope, Anda bisa mengikuti Steel Architecture Award 2024. Proses pengiriman karya atau open submission ini akan berlangsung hingga 30 Juni 2024.
Hingga bulan Juni 2024, akan terus dilakukan peluncuran ke berbagai kota di Indonesia untuk memperkenalkan dan mengajak para arsitek untuk berpartisipasi. Pada bulan Oktober, akan dipilih karya-karya terbaik yang akan masuk ke dalam penghargaan tingkat nasional. Para pemenang di tingkat nasional kemudian akan bersaing di ajang ASEAN Steel Architecture Award 2024.
Ada lima kategori yang bisa diikuti dalam penghargaan ini, yaitu:
- Industrial Non-Commerce
- Commerce
- Residential
- Infrastructure
- Lasting Beauty (untuk bangunan yang dibangun sebelum tahun 2019)
Ada beberapa alasan mengapa para arsitek sebaiknya bergabung dalam penghargaan ini, antara lain:
- Networking: Kesempatan untuk bertemu dan berinteraksi dengan arsitek-arsitek lain serta pihak-pihak terkait di industri.
- Recognition: Pengakuan atas karya dan kemampuan dalam merancang bangunan.
- Elevate Career: Meningkatkan karier dengan menambah portofolio prestasi.
- Kontinuitas: Penghargaan ini telah diadakan sebelumnya pada tahun 2017 dan 2019, namun sempat terhenti karena pandemi.
Untuk informasi lebih lanjut, dapat mengunjungi situs resmi penghargaan ini di sini!