Mengenal 5 Ciri Khas Gaya Arsitektur Klasik

05 Aug 2024

Mengenal 5 Ciri Khas Gaya Arsitektur Klasik

Share:

Arsitektur klasik telah memikat perhatian para pecinta seni dan sejarah selama berabad-abad berkat keindahan dan keanggunannya. Gaya arsitektur ini tidak hanya mencerminkan kecerdasan teknik dan artistik para arsitek zaman dahulu, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai budaya dan kepercayaan masyarakat pada masa itu.

 

Sejarah Singkat Arsitektur Klasik

 

Menurut catatan sejarah, arsitektur klasik muncul dari abad pertama hingga abad ke-14, yakni sebelum era Renaisans. Gaya arsitektur ini muncul bersamaan dengan awal peradaban tertulis di dunia barat, terutama di Yunani kuno. Arsitektur klasik berakar pada arsitektur Yunani abad kelima dan arsitektur Romawi abad ketiga. Bangunan klasik sering kali didefinisikan oleh gaya dan ornamen kolom serta pedimen mereka.

 

ciri ciri arsitektur klasik.jpg

 

Orang Yunani mendokumentasikan kebudayaan mereka dalam manuskrip utama. Menurut Leland M. Roth, manuskrip ini mencatat segala bentuk karya seni dan arsitektur pada masa itu. Dari Yunani, arsitektur klasik menyebar ke Kekaisaran Romawi hingga akhirnya merambah ke seluruh daratan Eropa dan dunia.

 

Arsitek Romawi Marcus Vitruvius menyatakan bahwa semua bangunan harus memiliki firmitas, utilitas, dan venustas (kekuatan, kegunaan, dan keindahan), yang menjadi prinsip dasar desain klasik. Prinsip-prinsip ini digabungkan dengan filosofi desain Yunani kuno, yang percaya bahwa arsitektur harus mengikuti logika dan keteraturan dengan simetri dan proporsi yang sempurna.

 

Tidak sulit menemukan contoh bangunan arsitektur klasik. Arsitektur ini kerap dijumpai pada bangunan-bangunan bersejarah, seperti Menara Pisa, Kuil Athena Nike, dan Parthenon Athena.

 

Ciri-Ciri Khas Gaya Arsitektur Klasik

 

Gaya arsitektur klasik terkenal sangat khas dengan nilai estetikanya. Dari pilar-pilar megah hingga jendela besar yang elegan, setiap elemen dalam arsitektur klasik seakan dirancang untuk menciptakan kesan mewah yang proporsional. Begitu kuat citra yang diciptakan, sampai-sampai mudah untuk mengidentifikasinya. Namun, untuk memberi gambaran lebih lengkap, berikut beberapa ciri khas yang paling menonjol dari gaya arsitektur klasik:

 

1. Pilar-Pilar Besar

 

teori arsitektur klasik.jpg

Gaya arsitektur klasik sebenarnya sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Romawi dan Yunani kuno. Salah satu ciri khas yang paling mencolok bisa dilihat dari penggunaan pilar besar dan pilaster.

 

Dalam arsitektur klasik, pilar-pilar ini tidak hanya berfungsi sebagai penopang struktur bangunan. Berkat kehadiran pilar-pilar tersebut, bangunan juga terasa lebih megah dan kokoh.

 

2. Bangunan Simetris

 

Keseimbangan dan proporsi merupakan salah satu prinsip dasar dalam arsitektur klasik. Hal ini tercermin pada bentuk bangunan yang simetris.

 

Biasanya, atap bangunan dengan arsitektur klasik memiliki bentuk pelana atau mansard dengan kemiringan sedang. Jadi, berbeda dengan desain modern yang lebih eksperimental, arsitektur klasik menampilkan keseragaman antara sisi kanan dan kiri bangunan.

 

3. Satu Warna Dominan

 

Pemilihan warna dalam arsitektur klasik cenderung sederhana dan tidak neko-neko. Biasanya, warna yang digunakan juga terbatas pada satu warna dominan seperti putih atau krem.

 

Warna-warna ini memberi kesan elegan dan bersih. Selain itu, arsitektur klasik juga dikenal dengan penggunaan material seperti batu, bata, marmer, dan beton. Material-material ini tidak hanya memberikan kekuatan dan daya tahan pada bangunan, tetapi juga menambah keindahan estetika yang khas dari arsitektur klasik.

 

Meski demikian, pemilik rumah juga masih memiliki kebebasan untuk mengkreasikan palet warna yang sesuai dengan selera.

 

Satu Warna Dominan.jpg

4. Plafon Tinggi

 

Desain plafon atau langit-langit yang tinggi merupakan salah satu karakteristik dari bangunan bergaya klasik. Dengan plafon yang dibuat tinggi tidak hanya menambah kesan mewah dan megah. Ini juga memperlancar sirkulasi udara, mencegah hawa pengap, serta menambah estetika interior, terutama jika dilengkapi dengan lampu gantung atau chandelier yang menarik.

 

5. Jendela Besar

 

Jika dicermati, Anda akan menemukan bahwa jendela besar hampir selalu bisa dijumpai dalam arsitektur klasik. Namun alasan keberadaan jendela besar bukan sebatas estetika. Bisa dibilang, inilah yang turut membantu menyeimbangkan proporsi bangunan.

 

Biasanya, jendela besar yang digunakan dibuat melengkung. Ini dilakukan agar sesuai dengan skala bangunan. Selain itu, kusen jendela juga dipilih dengan palet warna yang tepat untuk meningkatkan keindahan dan harmoni pada tampilan rumah.

 

Jenis-Jenis Gaya Arsitektur Klasik

 

Saat berbicara tentang arsitektur klasik, orang umumnya akan langsung terbayang dengan peradaban Yunani dan Romawi kuno. Begitu juga saat berbicara tentang jenis gaya arsitektur klasik. Akan tetapi, sebenarnya ada lebih dari dua jenis gaya arsitektur klasik. Berikut beberapa di antaranya:

 

1. Arsitektur Klasik Yunani

 

Arsitektur klasik Yunani dikenal dengan ikon ikonisnya, Kuil Parthenon. Gaya ini banyak dipengaruhi oleh kepercayaan politeisme yang dominan di masyarakat Yunani kuno. Oleh karena itu, banyak bangunan bergaya arsitektur klasik Yunani diterapkan pada kuil-kuil yang digunakan untuk menyembah dewa-dewa.

 

2. Arsitektur Klasik Romawi

 

Arsitektur Klasik Romawi.jpg

Jika dibandingkan dengan arsitektur klasik Yunani, arsitektur klasik Romawi cenderung lebih unggul dalam teknologi. Meski berasal dari sumber yang sama, arsitektur Romawi memiliki perbedaan yang sangat kentara. Misalnya saja seperti penggunaan teknologi yang lebih canggih, struktur bangunan yang lebih kuat, dan variasi kolom yang lebih estetis.

 

3. Arsitektur Klasik Italia

 

Arsitektur klasik Italia sering kali dimasukkan ke dalam kategori klasik modern karena gaya desain interior dan eksteriornya yang lebih beragam. Perbedaan gaya arsitektur klasik Italia bisa dilihat dari bentuk langit-langit yang sering kali berupa kubah dengan sentuhan warna interior yang lebih terang.

 

4. Arsitektur Klasik Amerika

 

Gaya arsitektur klasik Amerika sangat dipengaruhi oleh gaya dari Eropa, terutama Inggris dan Prancis. Anda bisa melihat pengaruh tersebut pada furnitur dan ornamen yang biasa digunakan. Satu hal yang membuat arsitektur klasik Amerika terasa begitu berbeda adalah pada detail ornamennya yang lebih minimal.

 

Baja Lapis COLORBOND®: Mahakarya Arsitektur Klasik Berawal dari Sini!

 

Arsitektur Klasik Amerika.jpgVillagio Outlets di Karawang, Jawa Barat menggunakan COLORBOND® Gull Grey & Armour Grey. Kombinasi warna yang dipilih juga sesuai dengan estetika desain bangunan, menciptakan harmoni visual yang menyatu dengan lingkungan sekitarnya.

 

Dalam dunia arsitektur klasik, material memiliki peran vital dalam mewujudkan keindahan yang abadi. Untuk menciptakan keindahan seperti ini, baja lapis warna COLORBOND® muncul sebagai solusi inovatif yang bisa digabungkan dengan arsitektur klasik.

 

COLORBOND® menghadirkan perlindungan yang tak tertandingi. Teknologi yang digunakan juga telah teruji selama lebih dari 50 tahun, dan terbukti mampu memberi perlindungan optimal terhadap korosi dan cuaca ekstrem.

 

Memilih baja lapis COLORBOND® bukan hanya sebatas memilih kualitas. Dengan memilih COLORBOND®, Anda juga telah berinvestasi pada keindahan dan daya tahan bangunan.