Mengenal Perbedaan Arsitektur Neo Vernakular dan Vernakular

16 Jul 2024

Mengenal Perbedaan Arsitektur Neo Vernakular dan Vernakular

Share:

Sering kali, banyak orang bingung dengan istilah-istilah seperti "arsitektur neo vernakular" dan "vernakular." Tipis memang garis yang memisahkan keduanya. Meski begitu, mengidentifikasi perbedaan antara keduanya sebenarnya tidak sesulit yang dibayangkan. 

 

Anda mungkin bertanya-tanya, apakah perbedaan ini sekedar soal gaya atau ada hal yang lebih dalam yang membedakan keduanya? Yuk, cari tahu selengkapnya.

 

Perbedaan Arsitektur Neo Vernakular dan Arsitektur Vernakular

 

Meski terdengar mirip, arsitektur neo vernakular dan arsitektur vernakular sebenarnya memiliki perbedaan yang sangat fundamental. Arsitektur vernakular merupakan hasil dari tradisi turun-temurun dengan pengaruh dari luar yang mempengaruhi baik secara fisik maupun non-fisik. Gaya arsitektur ini tumbuh secara alami sejalan dengan lingkungan, budaya, dan sejarah lokal di mana ia berkembang.

 

arsitektur neo vernakular di indonesia.jpgThe Condensery, Somerset Regional Art Gallery menggunakan COLORBOND®. Didesain oleh PHAB Architects (Brant Harris & Ashley Paine). Salah satu contoh penerapan arsitektur vernakular.

 

Di sisi lain, arsitektur neo vernakular mengadopsi elemen-elemen dari tradisi arsitektur tersebut. Hanya saja, ada beberapa modifikasi menuju desain yang lebih modern. Inilah yang kemudian menciptakan sebuah evolusi arsitektur yang menggabungkan masa lalu dengan masa kini secara harmonis dan inovatif.

 

Prinsip Dasar Arsitektur Neo Vernakular

 

Arsitektur neo vernakular mengemban filosofi yang memadukan kekayaan tradisi lokal dengan kebutuhan zaman modern. Untuk memenuhi tujuan tersebut, ada beberapa prinsip yang menjadi pegangan. Berikut prinsip-prinsip arsitektur neo vernakular:

 

1. Membumi dengan Arsitektur Lokal

 

Bangunan tidak hanya berfungsi sebagai struktur fisik, tetapi juga sebagai cerminan dari nilai-nilai budaya setempat. Karena itu, arsitektur neo vernakular harus adaptif dan mampu mengintegrasikan elemen-elemen tradisional dengan kebutuhan modern.

 

2. Integrasi yang Harmonis dengan Lanskap Sekitar

 

arsitektur neo vernakular menurut para ahli.jpgBandara Domine Eduard Osok di Sorong, Papua Barat Daya menggunakan COLORBOND®. Warna Sonata Blue tidak hanya menciptakan tampilan yang menawan, tetapi juga menyelaraskan bangunan dengan lingkungan sekitar.

 

Arsitektur neo vernakular menempatkan pentingnya integrasi harmonis dengan lanskap sekitar. Bangunan bukanlah entitas terpisah. Bangunan tersebut juga harus bisa menyatu dengan lingkungan sekitar, khususnya dalam konteks geografis dan kondisi fisik lingkungannya.

 

3. Antisipasi terhadap Masa Depan

 

Arsitektur neo vernakular tidak hanya mempertimbangkan kebutuhan saat ini, tetapi juga mengeksplorasi solusi-solusi yang berkelanjutan dan adaptif untuk masa yang akan datang. Jadi tidak heran, bangunan neo vernakular cenderung tidak usang oleh waktu dan tetap relevan terhadap perubahan zaman.

 

4. Ekspresi Abstrak dari Tradisi Budaya

 

COLORBOND® Bandara Jambi.jpgBandara Internasional Sultan Thaha Jambi menggunakan COLORBOND®.

 

Bangunan neo vernakular tidak sekedar meniru bentuk-bentuk tradisional, melainkan menginterpretasikan kembali makna budaya melalui sudut pandang modern. Ini menghasilkan desain yang tidak hanya estetis tetapi juga bermakna.

 

Ciri-Ciri Arsitektur Neo Vernakular

 

Sebenarnya tidak sulit untuk mengidentifikasi arsitektur neo vernakular. Anda bisa mengenalinya berdasarkan ciri-ciri berikut ini:

 

1. Atap Bumbungan yang Menutupi Tembok

 

Salah satu ciri arsitektur neo vernakular adalah penggunaan atap bumbungan yang kadang menutupi sebagian tembok bangunan hingga hampir menyentuh tanah. Ini menciptakan kesan yang kuat dari luar dan memberikan perlindungan yang baik terhadap cuaca eksternal. Atap ini sering menjadi elemen yang ditonjolkan dalam desain karena adaptasi dari arsitektur vernakular, sehingga ukurannya terkadang agak besar.

 

2. Bentuk Ramah Lingkungan dengan Proporsi Vertikal

 

arsitektur neo vernakular.jpgPasar Skouw Jayapura menggunakan COLORBOND®.

 

Bentuk bangunan neo vernakular cenderung mengadopsi bentuk-bentuk tradisional yang ramah lingkungan. Sering kali, proporsinya cenderung vertikal. Proporsi vertikal seperti ini juga dapat memberi kesan monumental yang kuat pada bangunan.

 

3. Hubungan Antara Interior Terbuka dan Ruang Luar

 

Salah satu ciri khas dari arsitektur neo vernakular adalah kesatuan yang diciptakan antara ruang interior yang terbuka dengan ruang luar bangunan. Desain seperti ini tidak hanya meningkatkan kualitas penghuni tetapi juga menghubungkan bangunan dengan konteks sosial dan lingkungan di sekitarnya.

 

4. Penggunaan Warna yang Kuat dan Kontras

 

Penggunaan warna yang kuat dan kontras sering kali menjadi salah satu ciri dari arsitektur neo vernakular, meskipun tidak selalu. Warna-warna ini digunakan untuk menekankan bentuk dan struktur bangunan serta elemen yang ingin ditonjolkan. Selain itu, terkadang terdapat motif-motif yang digunakan untuk dekorasi. Namun, sebagian besar juga menggunakan warna-warna netral seperti cokelat yang umum dalam arsitektur vernakular.

 

Ciptakan Harmoni Arsitektur Neo Vernakular dengan Baja COLORBOND®

 

Dengan memilih baja lapis warna COLORBOND®, Anda tidak hanya memilih inovasi yang revolusioner namun juga mengangkat rasa bangga dalam setiap detail. Teknologi yang telah teruji selama lebih dari 50 tahun memastikan bahwa COLORBOND® bukan hanya sekedar bahan konstruksi, melainkan mitra dalam menciptakan karya arsitektur yang mengesankan. 

 

Kombinasi unik antara prinsip-prinsip arsitektur neo vernakular dengan kekuatan dan keindahan yang ditawarkan oleh COLORBOND® akan melahirkan bangunan yang tidak hanya estetis tetapi juga tahan lama. Ini adalah perpaduan sempurna yang tidak hanya menghormati lingkungan dan tradisi, tetapi juga menghadirkan keindahan yang akan berlangsung selamanya.