04 Nov 2024
10 Jenis Atap Rumah Berdasarkan Materialnya
10 Jenis Atap Rumah Berdasarkan Materialnya
Share:
Dalam memilih jenis atap rumah, salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah material yang digunakan. Jika Anda mencari material yang tidak hanya kuat, tetapi juga estetis, baja lapis warna COLORBOND® bisa menjadi pilihan terbaik. Dengan teknologi yang telah teruji selama lebih dari 50 tahun, COLORBOND® mampu memperkuat struktur atap sekaligus memberikan perlindungan yang tahan lama dari cuaca ekstrem. Selain itu, material ini menghadirkan tampilan arsitektur yang modern dan elegan, menjadikan hunian Anda indah sekaligus tangguh.
Setiap jenis atap memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Mulai dari atap pelana, limas, hingga datar, setiap desain memberikan fungsi dan nilai estetika yang berbeda. Oleh karena itu, memilih jenis atap yang tepat untuk rumah Anda merupakan keputusan penting yang harus disesuaikan dengan kebutuhan, baik dari segi gaya arsitektur maupun ketahanan terhadap kondisi lingkungan.
Fungsi Utama Atap Rumah
Atap rumah memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan kenyamanan dan keamanan para penghuninya. Ini tidak terlepas dari peran utama atap, yakni sebagai pelindung rumah dari berbagai kondisi cuaca, seperti panas dan hujan.
Sayana Cabin House menggunakan COLORBOND®.
Atap juga punya peran sebagai perisai yang menjaga struktur bangunan dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor lingkungan eksternal, seperti kelembapan dan perubahan suhu. Jika dibuat dengan desain yang menarik, bahkan atap bisa memiliki nilai lebih, dan menambah nilai estetika bangunan rumah.
10 Jenis Atap Rumah Berdasarkan Material yang Digunakan
Jenis atap rumah ini sangat beragam. Tergantung material yang Anda pilih, semua itu akan sangat memengaruhi kenyamanan, estetika, serta budget yang perlu dipersiapkan nanti. Jadi untuk membantu memahami lebih baik mengenai pilihan yang tersedia, berikut jenis-jenis atap rumah yang perlu Anda ketahui:
1. Atap Tanah Liat
Kemampuan genteng tanah liat dalam menahan panas dan suara dari luar, terutama saat hujan menjadi alasan kenapa genteng tanah liat ini begitu digemari. Selain itu, genteng tanah liat juga termasuk material ramah lingkungan.
Meski demikian, genteng tanah liat ini relatif mudah retak. Lumut juga sering menjadi masalah yang mengganggu. Karena dipasang satu per satu, proses pemasangan genteng tanah liat juga lebih lama.
MG Private House Jakarta menggunakan COLORBOND® untuk atap pelananya.
2. Atap Beton
Material ini sering digunakan untuk rumah dengan konsep minimalis karena tampilannya yang bersih dan serbaguna. Genteng beton tahan terhadap pelapukan, api, dan serangga. Usia pakainya juga lebih lama.
Sayangnya, genteng beton cenderung lebih berat, terlebih dibandingkan genteng tanah liat. Harga dan waktu pemasangannya juga relatif lebih lama dibandingkan jenis genteng lainnya.
3. Atap Asbes
Atap asbes dikenal akan bobotnya yang ringan. Pemasangannya juga mudah. Satu hal yang perlu dicatat, asbes memiliki tampilan yang kurang menarik dan cukup rapuh. Selain itu, penggunaan asbes dalam jangka panjang juga bisa memengaruhi kesehatan, karena debu asbes yang terhirup bisa berbahaya bagi kesehatan.
4. Atap Seng
Atap seng dikenal akan harganya yang murah dan bobotnya yang ringan. Anda tidak memerlukan struktur atap yang kompleks untuk memasangnya. Namun, atap seng tidak memberikan insolasi yang baik sehingga membuat ruangan di bawahnya terasa panas. Saat hujan deras, suara yang ditimbulkan juga bisa sangat mengganggu, dan mudah terangkat angin jika tidak dipasang dengan kuat. Jenis atap ini pun tidak cocok daerah dengan iklim tropis.
M House di Jalan Sersan Bajuri, Kabupaten Bandung Barat menggunakan COLORBOND®.
5. Atap Kaca
Jika Anda ingin menambah pencahayaan alami di rumah, coba pertimbangkan genteng kaca. Secara estetika, genteng ini juga terlihat menarik. Namun perlu diingat, genteng kaca perlu dipasang dengan hati-hati karena rentan terhadap panas yang berlebihan. Selain itu, penggunaannya sering kali juga terbatas pada area tertentu seperti skylight.
6. Atap Galvalume
Dibuat dari campuran seng, aluminium, dan silikon, atap galvalume dikenal akan ketahanannya terhadap karat. Daya tahannya terhadap berbagai kondisi cuaca juga tinggi. Namun meski kuat, galvalume cenderung menyerap panas dan dapat menimbulkan suara bising saat hujan. Tidak mengherankan, galvalume lebih sering digunakan untuk area outdoor seperti garasi atau carport.
7. Atap Polycarbonate
Atap ini dikenal mampu menghalangi sinar UV. Karena alasan inilah, atap polycarbonate sering digunakan untuk teras. Namun, agar tidak cepat rusak atau kusam, atap polycarbonate memerlukan perawatan khusus.
Pabrik Conoco Philips di Lubuk Bintialo menggunakan COLORBOND®.
8. Atap Sirap
Terbuat dari kayu ulin, atap sirap bisa menjadi pilihan sempurna untuk memberi kesan sejuk di dalam rumah. Kemampuannya menyerap panas juga dikenal unggul. Hanya saja, atap sirap cukup sulit ditemukan. Harganya juga relatif mahal.
9. Atap Keramik
Unggul secara estetika dan kekuatan, kesan ini begitu kuat menempel pada genteng keramik. Dibuat dari tanah liat yang diproses dengan tambahan lapisan glazur, genteng ini terkenal tahan api dan tidak mudah berlumut. Selain itu, warnanya juga tahan lama.
Satu hal yang perlu diingat, genteng keramik ini relatif mahal. Pemasangannya juga cukup rumit dan mahal.
10. Atap Metal
Atap metal sering digunakan tidak hanya pada bangunan komersial tetapi juga pada hunian modern. Terbuat dari bahan seperti baja ringan, atap metal terkenal ringan, tahan lama, dan mampu menjaga suhu rumah tetap sejuk berkat kemampuannya memantulkan panas.
Private House Palembang menggunakan COLORBOND®.
Salah satu contohnya adalah baja lapis warna COLORBOND®, yang menawarkan perlindungan maksimal dari cuaca ekstrem serta tampilan yang estetis. Atap ini menggabungkan kekuatan material dengan keindahan, menjadikannya pilihan yang ideal untuk rumah yang mengutamakan gaya dan daya tahan.